5 Tips Menghindari Pemerasan saat Traveling

Wajah yang kebingungan sering membuat turis jadi mangsa empuk penjahat saat liburan. Pemerasan tidak hanya bisa dilakukan para preman, namun juga orang jahil seperti supir taksi atau penjaja makanan. Berikut adalah 5 tips menghindari pemerasan saat traveling :


1. Naik taksi yang memiliki reputasi baik

Wajib hukumnya untuk mengetahui jenis-jenis taksi yang memiliki reputasi baik saat sedang liburan di luar kota atau luar negeri. Lengkapkan pengetahuan Anda dengan membaca buku travel atau membuka situs travel untuk mengetahui merk taksi yang aman. Jika sulit, Anda bisa bertanya kepada orang lokal atau penjaga di hotel mengenai taksi yang bisa dipercaya.

Ada beberapa taksi yang tidak melayani dengan argo. Selesaikan dahulu perjanjian harga sebelum naik taksi. Bahkan, jangan masuk ke dalam taksi sebelum mengetahui berapa banyak Anda harus membayar ongkos. Jika sudah berada di dalam taksi dan masih nego harga, bisa-bisa Anda dibawa kabur dan harus membayar tarif yang diputuskan secara sepihak.

2. Tolak pedagang jika sudah memaksa

Pedagang memiliki caranya masing-masing dalam menjajakan barang dagangannya. Beberapa di antaranya memiliki potensi untuk jadi pemeras. Anda bisa menolak dengan halus jika memang tidak tertarik dengan barang yang ditawarkan.

Jangan pernah mau mengenakan barang atau memakan makanan dengan paksaan. Karena setelahnya, Anda dipaksa untuk membayar dan kebanyakan, harga yang dipatok cukup tinggi. Dibanding bertengkar atau terpaksa membayar, sebaiknya hindari pedagang yang suka memaksa.

3. Wajib curiga kepada orang yang terlalu baik

Tak bisa dipungkiri, pasti senang jika bertemu dengan orang baik saat s
edang kebingungan. Apalagi saat Anda sedang traveling sendiri, bertemu orang yang bisa diajak ngobrol bisa jadi penghibur tersendiri. Namun hati-hati, tidak semua orang memiliki hati yang tulus.

Perhatikan dengan baik gerak-gerik dan dan mata orang baik tersebut. Anda wajib curiga jika orang tersebut sudah memaksa memberi tahu meski Anda sudah menolak. Apalagi, ketika Anda mau pergi dan ia malah mencari berbagai alasan agar Anda tetap ada di situ. Mundurlah dengan perlahan. Pura-pura menelepon atau beralasan harus pergi ke suatu tempat bisa jadi alasan untuk pergi dari cengkraman tipuan orang seperti itu.

4. Jangan celingak-celinguk di tempat umum

Turis memang identik dengan peta dan kacamata hitam. Namun tindakan seperti itu membuat Anda menjadi mangsa empuk orang-orang yang berpikiran jahil dan culas. Agar tidak menjadi korban, bertindaklah seperti orang lokal.

Berjalan dengan yakin, jangan membuka peta di tengah jalan, meminimalisasi bertanya arah dan tersenyum manis bisa jadi cara ampuh terhindar dari orang-orang jahil. Tapi jangan sampai Anda malah nyasar karena jarang bertanya. Pastikan Anda sudah mengetahui arah yang ingin dituju dengan banyak bertanya pada orang yang terpercaya, didukung dengan melihat peta sebelum bergaya di jalan raya.

5. Kuasai bahasa lokal sehari-hari

Sekadar mengenal kata "terima kasih" dan "tolong" bisa jadi pendukung untuk berinteraksi lebih baik dengan orang lokal. Tak ada salahnya belajar kata-kata sederhana dari bahasa lokal. Jika Anda berlibur ke luar negeri, ada baiknya membeli kamus sederhana.

Dengan mengenal kata-kata sederhana, setidaknya Anda bisa tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Jika Anda mendengar kata-kata mencurigakan, segera tinggalkan tempat itu. Karena bisa jadi, Anda sedang menjadi target pemerasan.



Related Post:

0 komentar:

Posting Komentar