Trik Agar Suami Mau Membantu Mengurus Bayi

img
Setelah melahirkan, Anda merasa jadi repot sendiri mengurus bayi. Memang beberapa pasangan jadi seperti punya dunia sendiri pasca anak lahir. Berikut ini triknya agar suami mau membantu.

Seperti dikutip dari babycenter, Konsultan Keluarga dan Praktisi Perawat Meg Zweiback mengatakan kunci dalam pembagian kerja mengurus anak dan rumah adalah komunikasi yang baik. Setelah anak lahir, sangat penting untuk Anda dan pasangan membicarakan apa yang harus dilakukan dan bagaimana agar tugas baru sebagai orangtua ini berjalan baik.

Sebelum kecewa dan marah pada pasangan karena tak pernah mau membantu Anda, coba jawab pertanyaan berikut ini, bagaimana Anda dan pasangan berbagi tanggungjawab sebelum bayi lahir? Apaka Anda membagi tugas dengan adil atau Anda melakukannya bersama-sama? Apakah memang sejak awal Anda lebih banyak yang mengerjakan tugas rumah?

Menjawab seluruh pertanyaan di atas perlu dilakukan sehingga Anda lebih mudah memahami situasi yang terjadi. Setelah paham, cobalah tiga trik di bawa ini agar pasangan mau ikut membantu Anda:

1. Bicara dengan suami soal masalah yang Anda alami.
Saat bicara itu, usahakan Anda sudah tahu apa yang Anda inginkan. Kebanyakan pasangan biasanya bisa mengatasi kesibukan kerja sekaligus rumah tangga ini. Memang akan sedikit membuat stres, tapi Anda dan si dia tetap bisa bertahan.

Saat mengobrol dengan suami, bicarakan perbedaan tanggungjawab Anda dan si dia sebelum dan sesudah bayi lahir. Buat pasangan paham kalau Anda mungkin kini jadi memiliki tugas lebih banyak sehingga memerlukan bantuannya.

2. Ajak pasangan terlibat mengurus bayi.
Beberapa ayah mau terlibat mengurus bayi mereka sejak awal kelahiran. Namun beberapa pria lainnya butuh waktu.

Jika suami Anda tipe yang kedua, Anda tentu harus bersabar dan jangan pernah menyerah untuk terus melibatkannya mengurus bayi. Biarkan suami tahu kalau Anda bukanlah supermom sehingga membutuhkan bantuannya.

3. Berikan pasangan waktu untuk melatih kemampuannya menjadi ayah.
Tidak sedikit ayah yang baru belajar mengurus bayi jadi sensitif pada saran atau kritikan sehingga

» Read More...

Tips Mengatasi Kebiasaan Buruk Anak

Awalnya, lucu melihat si kecil menghisap jempolnya. Tapi lama kelamaan kok sulit ya menghentikannya?

Menghisap jempol, menggigit kuku, mengamuk, mengompol, beberapa keluhan yang mungkin sederhana tapi bisa membuat pusing orangtua. Di tambah lagi kekhawatiran akankah kebiasaan ini berakibat buruk pada si kecil. Apa saja kebiasaan si kecil yang sering dikeluhkan orangtua? Berikut adalah tips cara mengatasi kebiasaan buruk pada anak :

1. MENGHISAP IBU JARI

Mengisap ibu jari umum terjadi pada bayi usia 3 bulan - 2 tahun. Jika kebiasaan ini terjadi setelah anak usia tiga tahun, padahal sebelumnya tidak atau sudah berhenti, bisa jadi si anak sedang stres dan perlu dicari penyebabnya. Bila kebiasaan mengisap ibu jari terus berlanjut hingga usia sekolah dasar dapat mengganggu pertumbuhan gigi, diare, dan yang terpenting mempengaruhi perkembangan kepribadiannya.

SOLUSI

Bila si kecil masih bayi tak perlu terlalu khawatir. Namun jika sudah amat mengganggu coba ganti dengan empeng dan hentikan sedikit demi sedikit.
  • Bila terjadi setelah usia satu tahun, mungkin si kecil sedang lelah atau bosan, alihkan kegiatannya.
  • Bila terjadi pada usia 5-6 tahun, beri penjelasan akibat dari kebiasaan buruknya, anda dapat memberinya hadiah (reward) bila anak berhasil menghentikannya.
  • Jika tetap saja sulit ditangani, sangat mungkin terdapat ketidakmatangan emosi dan sosial hingga memerlukan penanganan lebih khusus.
2. MENGGIGIT KUKU

Menggigit kuku kadang merupakan perpanjangan dari kebiasaan mengisap ibujari. Paling banyak terjadi saat anak menginjak remaja (13-15 tahun), bisa juga lebih. Jika kebiasaan ini belum hilang juga, seringkali ketika dewasa beralih menjadi kebiasaaan merokok, makan permen karet, mengorek hidung, atau memainkan rambut. Menurut ahli, kebiasaan buruk ini adalah ekspresi dari kegelisahan,

» Read More...

5 Tips Ajari Anak Bertutur Santun

Bagaimana cara mengajarkan anak-anak mengucapkan kata-kata baik seperti terima kasih? Sebenarnya tidak sulit bagi anak untuk mengekspresikan rasa syukur di tengah-tengan kegembiraan. Berikut ini lima tips agar anak-anak mudah mengatakan terima kasih:

1. Model contoh

Sebagai orang tua kita harus terbiasa bertutur santun sebelum mengharapkan anak Anda melakukan hal serupa. Studi menunjukkan anak-anak menggunakan kata-kata sopan sekitar 25 persen dari apa yang mereka dengar.

2. Ajarkan makna

Sebagian besar anak belum paham benar arti terima kasih. Anda harus memberi pemahaman mengucapkan terima kasih tidak ada hubungannya dengan seberapa banyak hal atau barang yang diberi seseorang.

3. Bicara tentang perasaan

Bicarakan dengan anak Anda terkait perasaan mereka ketika diberi perhatian khusus.

» Read More...

Tips Ajari Anak Makan Sehat

Apa yang biasa dimakan anak hari ini, akan menentukan kesehatannya kelak. Karena itu, biasakanlah memberi anak makanan yang bergizi. Kalau dia terbiasa jajan sembarangan atau susah makan sayur, mulai sekarang ajari mereka makan makanan sehat. Berikut adalah tips cara ajari anak makan sehat :

1. Memiliki Pengetahuan Gizi yang Baik
Menanamkan kebiasaan makan sehat, mengenalkan makanan sehat, juga mengajari anak membuat makanan sehat, secara tak langsung membuat wawasan anak semakin kaya. Dia tahu, mana makanan sehat yang harus dipilih dan mana makanan tak sehat yang harus diabaikannya.

2. Punya Kebiasaan Makan yang Baik dan Sehat
Bisa karena biasa. Pepatah itu mungkin tepat untuk menggambarkan pengajaran makanan sehat. Secara psikologis, perilaku makan timbul karena anak meniru pola makan anggota keluarga lainnya. Contoh, anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga penggemar makanan manis akan mengembangkan pola suka makanan manis juga. Demikian pula dengan kebiasaan makan yang baik dans ehat. Orangtua yang membiasakan cuci tangan, akan ditiru anak hingga dewasa kelak.

3. Terhindari dari Penyakit Akibat Jananan Tidak Sehat Anak yang terbiasa jajan tidak sehat berisiko terkena penyakit pencernaan semacam tifus,

» Read More...

Tips Mengemudi untuk Calon Ibu

Bagi calon ibu yang masih bekerja, saat hamil tentunya mengalami kekhawatiran sendiri ketika harus menyetir mobil. Amankah bayi saya jika menyetir? Berikut adalah tips menyetir bagi calon ibu.

Pertama, lindungi Anda dan bayi Anda dengan menggunakan sabuk pengaman.

"Banyak wanita yang tidak senang ketika menggunakan sabuk pengaman. Menggunakan sabuk pengaman tidak membahayakan bayi Anda. Jadi kencangkan sabuk pengaman Anda," ujarnya.

Dengan menggunakan sabuk pengaman, ini merupakan satu-satunya cara untuk mencegah Anda 'terbang' ke depan dan mencegah kemudi menyentuh perut Anda. Untuk amannya, pasangkan sabuk pengaman serendah mungkin di bawah perut. Sementara untuk sabuk pengaman diagonal tempatkan di antara payudara Anda.

Kedua, Anda bisa memundurkan posisi kursi pengemudi. Jangan lupa atur pula kaca spion, dan usahakan meski kursi lebih mundur, kaki Anda tetap bisa menginjak pedal kopling, gas atau rem di bawah.

Jika kaki Anda kurang panjang dan tidak bisa menginjak pedal, Anda bisa membeli sambungan pedal yang terjual di pasaran.

Dengan jarak setir dan perut 3 inci lebih panjang dari biasanya, akan
membantu Anda ketika terjadi kecelakaan.

Ketiga, rencanakan untuk beristirahat saat melakukan perjalanan baik panjang atau pendek.

» Read More...

10 Tips Nyaman Menyusui di Tempat Umum

ibu menyusui
Ibu yang sedang dalam fase menyusui tidak harus merasa terkekang untuk harus selalu berada di rumah. Tentunya ibu menyusui juga tetap bisa beraktifitas seperti ibu-ibu lainnya.

Problemnya, tidak semua tempat bisa jadi area yang nyaman untuk ibu menyusui. Tak semua ibu juga merasa nyaman menyusui di tempat umum.

Berikut tips nyaman menyusui di tempat umum, seperti dikutip dari Today's Parent:

1. Ingat, Menyusui adalah Hak Anda
Menyusui di tempat umum bukanlah suatu hal yang ilegal, melainkan suatu hal yang sangat natural. Anda memberikan nutrisi yang paling baik untuk bayi dan sebagai manfaat tambahannya, Anda memberikan pelajaran secara tidak langsung kepada orang lain, baik pria maupun wanita yang kebetulan melihat Anda, tentang betapa pentingnya ASI.

Komisi HAM di Ontario, Kanada menyatakan, "Tidak ada seorangpun yang dapat melarang Anda memberikan ASI kepada bayi Anda hanya karena aAda berada di tempat umum. Mereka tidak sepantasnya meminta Anda untuk "menutupinya", mengganggu Anda, atau menyuruh Anda pindah ke area yang lebih tertutup."

2. Latihan di Depan Kaca
Apabila Anda merasa tidak nyaman menyusui di depan umum, latihan di depan kaca dapat membangun rasa percaya diri yang Anda butuhkan. Bayi yang sedang menyusui menutupi sebagian besar payudara Anda, jadi tidak perlu merasa khawatir. Anda juga dapat bereksperimen menyusui dengan pakaian yang berbeda-beda untuk kenyamanan Anda dan bayi.

3. Pilihlah Pakaian yang Membuat Anda Nyaman
Anda dapat membuat atau membeli pakaian khusus ibu menyusui yang dapat dibuka di bagian tertentu untuk mempermudah proses menyusui. Pilihan lainnya, Anda dapat memakai baju yang agak longgar agar Anda dapat dengan mudah membuka sebagian untuk proses menyusui. Kemeja berkancing juga dapat menjadi pilihan Anda karena dapat dengan mudah melepaskan beberapa kancing saja. Anda juga dapat menggunakan jaket, pashmina, atau cardigan untuk menutupi bagian tubuh yang Anda rasa kurang nyaman apabila terlihat.

4. Gunakan Gendongan atau Tutupan Ekstra
Dengan latihan, Anda Anda dapat menyusui bayi Anda menggunakan

» Read More...